Bagaikan cendawan di musim penghujan
Entah dari mana tiba tiba bermunculan
Anjing gila di setiap pengkolan jalan
Bahkan dalam keranjang belanjaan
Malaikat kematian turun dari neraka
Bergentayangan di atas atap kota
Bersaing dengan kawanan nasar
Kelompok pemakan bangkai manusia
Kotaku bolong-bolong oleh peluru
Tanahku bersimbah darah merah
Korban dongeng anjing gila dadakan
Yang mereka lepaskan dari tambatan
Itu kawanan anjing benar-benar gila
Mau saja dijadikan hewan gembala
Menyebar teror secara terencana
Di bibir pantai dan di kening kota
Yah, anggap saja anjing tak berotak
Mengacaukan perdamaian seenaknya
Tapi lebih biadab lagi penggembalanya
Melepaskan kawanan anjing gila di kotaku
Lalu kotaku dipenuhi setan setan berwarna
Hijau, coklat, hitam, merah, belang belang
Di akhir hari yang tersisa hanya warna putih
Itupun kalau ada yang sempat mengafankan
The Island, March 14, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar