Kemana perginya angin?
Siang menggantungkan panas di tembok tembok rumah
Bocah bocah bergulat pekat keringat yang menyengat
Kemana perginya angin?
Malam menebarkan selimut di pintu pintu rumah
Bocah bocah terlelap dalam dekapan gerah
Kemana perginya angin?
Suara kodok kepanasan riuh memanggil hujan
Untuk mencium tanah di halaman rumah
The Island, Feb 14. 2010
Puisi ini telah dimuat di Harian Analisa edisi 24 Februari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar