Katakan padaku apa arti cinta
Bagai pengembara yang tersesat di gurun sahara
Di ruang hampa udara, kedap suara
Tak mampu mendengar, melihat atau meraba
Hanya mampu merasa
Apakah aku menyusuri jejak yang salah
Kesia-siaan membuaku merasa lelah
Hembusan angin bahkan membuatku gerah
Apakah hatiku yang telah patah
Hidup berubah menjadi rangkuman masalah dan amarah
Berapa cinta yang kumiliki, satu, dua, tiga,?
Satu yang pasti, sisanya belajar mencintai
Pertempuran yang terberat adalah menaklukkan diri sendiri
Sehari bisa, seterusnya rangkaian panjang manipulasi diri
Aku bagaikan jenderal yang menang perang dengan harta rampasan
Kutatap nanar, tak tahu apa yang harus kulakukan
Memenangkan satu hati untuk disimpan dalam abadinya kenangan
Sementara peluhku masih mengalir, darahku masih berceceran
Aku terlalu banyak memberi apa yang tak kau pinta
Kau terlalu banyak meminta apa yang tak sanggup kuberi
Belajar membuka hati dan mencintai ternyata menyiksa diri
Peristiwa yang kita lewati bagaikan halusinasi
Saat kutak sanggup lagi berlari, kuberpasrah diri
Dan kutambatkan jangkarku di pelabuhan Ilahi Rabbi
The Island, Feb 11, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar