Di antara semilir angin gunung
Jemari gadis pemetik cengkeh
Sangat lincah menari-nari
Memanen cengkeh-cengkeh tua
Sebagian telah ranum merah merekah
Dengan rambut putih tergerai indah
Kadang terselip ulat menempel di daun
Putih bening serupa daging rambutan
Dingin, tapi jangan dipegang
Nanti gatal jari tanganmu
Wajah gadis pemetik cengkeh
Merona merah alami
Terpanggang terik matahari
Yang mencuri kecupan di bawah caping
Banyak yang mengincar dirimu
Duhai gadis pemetik cengkeh
Barisan semut anggrang merah
Sungguh penggigit betis yang sadis
Pasukan Luwing hitam panjang
Melaju di sela hamparan ilalang
Bersembunyi dibalik dedaunan coklat
Yang luruh di tanah lembab beraroma sedap
The Island, March 8, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar