Kau tahu rasanya rindu
Yang menghujam jantungku
Yang meremas remas hatiku
Yang mengunyah-ngunyah sepiku
Itulah santapanku sekarang
Yang kusendokkan dengan perlahan
Suapan demi suapan
tertelan bersama isakan
Kau tahu rasanya sepi
Yang mengiris iris nadi
Membawa pergi mimpi mimpi
Seakan kau tlah mati
Itulah minumanku sekarang
Yang kusesap sepenuh penghormatan
Berbaur kabut ketidakpastian
Adakah disana tertuang harapan?
The Island, Jan 26, 2010
Puisi ini telah dimuat di Harian Analisa edisi 24 Feb. 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar