Senin, 15 Maret 2010

Sunyi

Kau tahu rasanya rindu
Yang menghujam jantungku
Yang meremas remas hatiku
Yang mengunyah-ngunyah sepiku

Itulah santapanku sekarang
Yang kusendokkan dengan perlahan
Suapan demi suapan
tertelan bersama isakan

Kau tahu rasanya sepi
Yang mengiris iris nadi
Membawa pergi mimpi mimpi
Seakan kau tlah mati

Itulah minumanku sekarang
Yang kusesap sepenuh penghormatan
Berbaur kabut ketidakpastian
Adakah disana tertuang harapan?

The Island, Jan 26, 2010
Puisi ini telah dimuat di Harian Analisa edisi 24 Feb. 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar